Setelah ini saya akan mengaku 23+1
Sudah lama rasanya saya tidak mengunjungi ini. Tampaknya sangat berdebu dan tua.
Huft hutff (tiup-tiup).
Uhuk-uhuk (batuk-batuk).
Huft hutff (tiup-tiup).
Uhuk-uhuk (batuk-batuk).
Padahal ini adalah salah satu keberuntungan yang membawa saya berlayar kini. Terima kasih telah menyimpan kisah saya. Bolehkah saya berkisah lagi disini?
***
Hari ini, 23 akan meninggalkan saya. Ada sedih yang membuat saya tak merela. Ada sesal yang menganga. Ada resah yang mendera. Saya serasa tak memaksimalkan 23, hingga ia berlalu begitu saja. Tapi, saya juga tak punya hak menahannya lama-lama. Karena ia juga bertumbuh dan menua.
Hari ini, 23 akan meninggalkan saya. Ada sedih yang membuat saya tak merela. Ada sesal yang menganga. Ada resah yang mendera. Saya serasa tak memaksimalkan 23, hingga ia berlalu begitu saja. Tapi, saya juga tak punya hak menahannya lama-lama. Karena ia juga bertumbuh dan menua.
Untuk itu, saya tidak ingin semakin menumpuk sesal dan membiarkan 23 berlalu tanpa ingatan.
Akhirnya berujung terlupakan. (Maafkan saya telah menjadi orang yang terlena akan masa kini, hingga abai masa kini pun akan menjadi lalu, dan saya tidak meninggalkan jejak-jejak kenangan itu). Padahal 23 telah saya tunggu-tunggu belasan tahun yang lalu.
Akhirnya berujung terlupakan. (Maafkan saya telah menjadi orang yang terlena akan masa kini, hingga abai masa kini pun akan menjadi lalu, dan saya tidak meninggalkan jejak-jejak kenangan itu). Padahal 23 telah saya tunggu-tunggu belasan tahun yang lalu.
***
Begini ceritanya.
Terlahir di tanggal 23, membuat saya menggilai angka ini. Pun saya memercayai, kebahagiaan dalam hidup, ketika kita berusia 23 dan 60 tahun. Saat ini, saya masih berusia 23 tahun, dan saya mengakui itu. Bahwa saya meraih pencapaian diri di usia 23 tahun. Walau saya juga merasa berada di titik nol kembali, tepat diusia ini.
Begini ceritanya.
Terlahir di tanggal 23, membuat saya menggilai angka ini. Pun saya memercayai, kebahagiaan dalam hidup, ketika kita berusia 23 dan 60 tahun. Saat ini, saya masih berusia 23 tahun, dan saya mengakui itu. Bahwa saya meraih pencapaian diri di usia 23 tahun. Walau saya juga merasa berada di titik nol kembali, tepat diusia ini.
Meski begitu, saya tak ingin melepas 23 dengan sendu. Karena bagaimanapun saya tetap akan menyimpan 23 pada ruang spesial yang akan saya buka untuk anak-cucu.
***
Ah, untuk kamu yang datang! Maaf ya, saya seolah tak bersyukur akan kehadiranmu. Padahal kamu adalah sosok yang membuat 23 mendewasa. Saya menyadari, 23 tak pernah pergi, ia hanya bertumbuh.
Setelah ini saya akan menamaimu 23+1 yang akan menemani saya setahun ke depan. Insya Allah.
Ah, untuk kamu yang datang! Maaf ya, saya seolah tak bersyukur akan kehadiranmu. Padahal kamu adalah sosok yang membuat 23 mendewasa. Saya menyadari, 23 tak pernah pergi, ia hanya bertumbuh.
Setelah ini saya akan menamaimu 23+1 yang akan menemani saya setahun ke depan. Insya Allah.
Selamat datang. Mari berteman baik. Sehat-sehat ya! Bantu saya menjadi insan yang bisa mengimbangi dunia dan akhirat.
23 atau 23+1(24) sama saja.
Yang berbeda adalah bagaimana saya harus semakin bersyukur dan memanfaatkannya dengan bijak.
**
Terima kasih 23.
Selamat datang 23+1 (24)
Selamat datang 23+1 (24)
