Jumat, 04 November 2016

Menulis dan Produktifitas

Jika menulis hanyalah suatu hobi, tentu bisa dilakukan sesuka hati. Namun bagiku menulis adalah kebutuhan.

***
Biasanya aku suka menjadikan tulisan sebagai perantara bagi hati yang gundah. Bercerita dengan bebas tanpa hambatan. Mencurahkan risau tentang hari yang terlewati. Bercengkrama dengan hiruk pikuknya pikiran. Menuang segala bentuk emosi yang tertahan. Mengadu pada kata-kata. Hingga sesakku serasa terangkat.

Alasannya sederhana. Tak ingin menulari galau pada yang lain. Lebih dari itu, aku tak ingin semakin terpuruk jika berkeluh pada yang lain.

Menjadi orang yang perasa membuatku sangat sensitif. Ditolak sedikit saja butuh ribuan detik untuk memulihkan ketidakenakan yang bersarang di hati. Dipatahkan saja ketika membagi iba membuatku semakin mengiba. Lalu aku memilih mendiam. Hingga menguatkan pola pikirku bahwa memang tak patut bercuap-cuap tentang hati yang berduka.

Lebih dari itu aku butuh bahan untuk menuntaskan kebutuhanku. Dan menulis bagiku adalah kebutuhan.

Ini hanya bahan untuk memenuhi kebutuhanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar