Jumat, 12 Agustus 2016

Tunggu Dengan Doa Ya, Ma?

Tanah Bertuah, 12 Agustus 2016

Hari ini lelahku begitu membahagiakan. Walau sempat berputar-putar karena mengandalkan GPS yang tak sinkron dengan alamat yang tertera. Namun, sedari pagi suasana hatiku begitu mendamaikan. Sehingga semua urusan akhirnya terselesaikan tanpa sandungan yang berarti. Tentunya ada doa orang tua berkatnya.

Lalu sorenya, sebuah warta menyatukan pikiranku yang bercabang. Yang nyaris menghentikan langkahku berjalan. Namun segala yang dilewati adalah putusan Tuhan. Suratan Allah bukan nikmat yang pantas didustakan.

Hari ini, 46 tahun silam seorang wanita yang  merelakan rahimnya untukku bersarang, dilahirkan. 552 bulan lampau, ia yang mengenalkan padaku akan dunia, untuk pertama kalinya menyapa dunia. 16.790 hari dulu, beliau yang menunggu kehadiranku, dihadirkan ke bumi ini.
Ia berkah atas kehidupanku.

Aku tak menyukai ucapan "selamat" untuk berkurangnya jatah kebersamaan. Aku tak ingin merayakan momentum berkurang usiamu, Ma. Namun, aku sangat bersyukur hingga detik ini keluarga kita selalu dalam kehangatan.

Ma, Masih ingat janjiku kan? Menjadi Putri Mama yang membanggakan.
Tunggu aku dengan doa ya, Ma? Semoga masa itu tidak berjarak dari sekarang.

Pintaku tak muluk Tuhan, tapi melebihi harta apapun di semesta ini. Sehatkanlah kedua orangtuaku. Biarkan ia merasakan jerihnya atasku.

Semoga mereka senantiasa dalam lindungan-Mu. Walau kami (anaknya) tengah berpeluh-peluh mengusahakan selintas senyuman di wajah mereka sembari menahan rindu. Namun usaha kami masih belum layak dijadikan alasan atas kesepian yang merundung mereka sepanjang hari.

Tunggu aku dengan doa ya, Ma. Akan kujemput engkau dan lelakimu sebentar lagi.
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar