Kamis, 30 Juni 2016

Maaf


Setelah merenungi semalam, akhirnya kuputuskan mengirimi pesan singkat kepada ibunya. Sekaligus permohonan maaf atas sikap lancangku yang dengan sepihak mematikan saluran telepon.

Dengan singkat aku jelaskan bahwa aku sudah  tidak berhubungan lagi dengan anaknya. Pun permohonan maaf karena mengecewakan permintaannya yang ingin bertemu denganku.

Maaf Bu,  aku butuh waktu untuk merenungi ini semuanya. Aku yakin anakmu belum berkisah dengan gamblang apa yang telah diperbuatannya.

Untukmu,  percayakan saja pada Tuhan. Jika memang suratan Allah kita bersama kelak,  kita akan kembali dipersatukan di tempat dan waktu yang indah.  Namun jika tidak,  tentunya Allah telah mempersiapkan seseorang yang lebih dariku untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar