Kita Saling Memulihkan Luka Lantaran
Pernah Dihajar di Masa Lalu
Kita
bukan lagi remaja labil yang berkelana mencari cinta. Kita telah puas melalang
buana mengenal bermacam-macam cinta. Kita tentu pernah mengecap manis bahkan pahitnya
bercinta. Sekuat aku mengingat, dukaku dulu kini bukanlah petaka. Andai tak
pernah terluka, mungkin saat ini kita tak akan saling mengenal. Pantaskan, aku
berucap syukur dipertemukan Tuhan denganmu.
Kau Bukanlah Pria Pertama yang Menawarkan Masa Depan
Nun
jauh sebelum kau datang, aku telah banyak menelan jutaan kata cinta dan ratusan
janji masa depan. Perihal bersanding di pelaminan, menua bersama, dan setia
sampai maut memisahkan. Jelaskan? Aku telah berkali-kali gagal dalam merajut
hubungan. Namun kau tak hanya sekadar menawarkan, tapi kau mengusahakan masa
depan. Untuk itu, padamu pria pejuang, aku percayakan masa depan.
Aku Phobia untuk Kembali Menjalin Hubungan
Pernah berteman luka membuatku lebih
skeptis untuk membuka hati kembali. Jujur, sebelum kau datang, aku berpikir
untuk berhenti mengembara lantaran belum sanggup terluka kembali. Mengawali
hubungan denganmu sempat membuatku gamang. Takut berakhir seperti yang
sudah-sudah. Tapi kau pria bijak yang berkata bahwa Tuhan tentu telah menyurati
takdir umat-Nya dengan apik. Masa lalu dan masa depan adalah susunan padu yang
telah dipersiapkan Tuhan. Lamat-lamat aku menyakini bahwa kau adalah pria yang
diutus Tuhan untuk membuatku berbahagia setelah lama berkabung duka. Sejak
bersamamu aku selalu berkubang kebahagiaan.
Berkatmu, Lelaki yang Menutup Masa Lalu
Kau
pernah berujar, “Orang yang sungguh-sungguh dan serius denganmu adalah orang
yang menerima dan memahami dirimu dulu, sekarang, dan nanti”. Kata-kata ajaib
yang kau buktikan sendiri. Terbiasa denganmu membuat aku belajar berdamai
dengan hari-hari yang telah terlewati. Membimbingku untuk memaafkan masa dulu. Dan
menerima kisahku tentang yang lalu. Kau adalah pria rupawan yang berhasil
menutup masa kelabuku.
Mari Berdoa, Semoga yang Kita Niati diijabah
Allah
Hai Pria tampan yang selalu
membuatku terkesima! Bersamamu serasa masa depan begitu terang. Aku selalu
memperbincangkanmu pada Tuhan. Atas campur tangan Tuhan, aku percaya masa depan
yang kau usahakan akan segera tiba. Demimu pejuang yang tak gengsian, aku
menunggu sambil mengadahkan tangan, semoga Tuhan meridhoi hubungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar