Dipublish di Hipwee, 13 April 2016
Belum menjelajahi
Sumatra Barat (Sumbar) tentulah bukan seorang backpacker sejati. Kompleks, begitulah jika membahas tentang Sumbar
yang memiliki paket wisata lengkap. Mulai dari kuliner, budaya, adat istiadat,
hingga pemandangan alamnya yang menyegarkan mata. Bahkan tidak
tanggung-tanggung, ternyata Sumbar juga memiliki wisata bahari yang
mengagumkan. Salah satunya adalah Pulau Pasumpahan.
Banyak
yang Tak Menyadari, Sumbar Memiliki Aset Keindahan
Pulau Pasumpahan, terletak di perairan Kecamatan Bungus
Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar. Jika selama ini mencicipi kuliner dan
melihat langsung Batu Malin Kundang adalah destinasi pelanjong, maka pulau ini
akan ditambahkan ke dalam daftar destinasimu.
Kamu
Tak Harus ke Luar Negeri untuk Menikmati Semua
Jika memasuki pulau ini, lepaskan saja alas kakimu karena
sepanjang pulau hanya ada pasir putih yang menggoda. Hembusan angin di antara
sela-sela pohon kelapa akan semakin memabukkan. Ditambah lagi deburan ombak
kecil yang terdengar syahdu. Saat matamu memandang ke tepian pantai, kamu akan
disambut oleh pulau-pulau lain. Seakan kamu dikepung oleh pulau. Sebelah kiri
ada Pulau Setan Kecil dan kanan Pualu Sikua. Tak hanya itu, dibelakangmu ada sebuah
bukit. Tak puas hanya memandang dari bibir pantai, kamu bisa mendaki bukit
tersebut dan melihat keelokan alam dari atas sana. Memang butuh tenaga ekstra
untuk mencapai puncaknya, karena jalannya yang sedikit terjal. Namun yakinlah,
kepenatanmu akan terlupakan jika telah sampai di atas. Setelah puas mengagumi
keindahan alam dari atas, kamu bisa menyelam dan melihat terumbu karang yang
masih terjaga. Tentunya juga dikeliling oleh nimo-nimo kecil.
Mendirikan
Tenda di Sini Juga Oke lho
Bagi kamu yang suka berbaur dengan alam, cobalah untuk
bermalam di pulau ini. Kamu akan merasakan bagaimana kehidupan yang
sebenar-benar hidup. Apalagi untukmu yang tinggal di kota besar, semakin hari
semakin digeruti polusi, tentunya bintang enggan untuk mengedipmu di sana. Maka
ambilnya waktu sejenak untuk merebahkan badan dan memandang ribuan bintang.
Sumpah, langit berbintang itu akan membuat jatuh cinta.
Bagi yang Hobi Masak,
Ayo Praktikan Kemampuan Memasukmu
Dengan bahan dan alat seadanya, masakanmu tak akan dihina
di sini. Percayalah, semua akan disantap ludes karena perut akan sangat
keroncongan setelah beranang.
Sensasi
Berbeda Saat Getaran Itu Datang
Kini saatnya kamu mendengarkan
pengalaman pertama saya berjumpa dengan Pulau Pasumpahan. Eiitts, jangan salah
ya, poin-poin di atas adalah rangkuman perasaan dan pendapat saya tentang Pulau
Pasumpahan. Sebelumnya, saya berharap rekan-rekan dapat memetik hikmahnya.
Aamiin.
Ini
bukanlah pendaratan kaki saya yang pertama di pulau. Pulau Pasumpahan merupakan
pulau keempat yang saya kunjungi, selain Pulau Pisang, Setan, dan Cubadak.
Ide
untuk menginjakkan kaki di pulau itu adalah untuk membayar kepenatan pikiran
saya. Setelah mempertanggungjawabkan skripsi dihadapan penguji dan dinyatakan
berhasil menyandang gelar Sarjana Sastra, saya dan teman berencana merayakan
hari tersebut. Sama-sama menyukai perjalanan dan alam membuat kami memutuskan
untuk mengunjungi Pulau Pasumpahan.
Sore
hari sesampainya di sana, kami langsung mendirikan tenda dan memasak untuk
mengganjal perut yang telah berdendang. Sebelum makan, saya memutuskan untuk
membersihkan badan sekaligus mandi. Pada saat itulah getaran yang disebabkan
oleh tenaga endogen terjadi.
Yaap,
hari itu, Rabu, 2 Maret 2016. Bagi yang mengikuti berita, apalagi merasakan
langsung, tentunya tahu apa yang terjadi. Gempa bumi berkekuatan 7.8 skala
ricther mengunjang Mentawai, Sumbar. Karena terlalu asyik menikmati guyuran
air, saya tidak merasakan getaran itu.
Namun,
ketika di luar saya terkejut melihat orang-orang membongkar tenda mereka dan
tergesa-gesa mengemasi barang-barang. Detik itu juga saya sadar, ada sesuatu
yang mengancam nyawa kami. Yah, tidak lama setelah gempa, peringatan tsunami
pun diumumkan.
Di
sana memang tidak ada terdengar alarm tsunami, tidak ada listrik, apalagi
internet. Namun kecanggihan teknologi mengakibatkan isu tersebut cepat
menyebar, bahkan sampai ke telinga kami melalui saluran telepon genggam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar