Sabtu, 21 Mei 2016

Persembahan Kecil untuk yang Membesarkan

Gebyar Ganto ke-26, (2015).

Spanduknya aku yang desain, ini akibat gemar warna pink. Gebyar Ganto 2014

Aku ikut kontes selfie bersama koran Ganto. Aku pasti yang bakalan menangkan Kru? #Melotottampanggalak.
Sedih harus nolak ini. T_T


Hai sobat, kekasih, rindu, dan segala panggilan atas nama cinta yang mengingatkanku akan pulang.

Hari ini kau merayakan hari jadi kan? Sejak aku mengenalmu inilah kali pertama aku tak bisa menjadi saksi pertambahan usiamu. Maaf. Ada alasan membuatku tak bisa berada di sana. Ialah tentang jarak dan waktu. Tentunya kau paham. :)

Kau semakin berjayakan sekarang? Sudah pasti. Aku yakin padamu. Seperti kau menjayakan aku. Membesarkan aku dengan berbagai pelajaran. Hingga aku tak gamang melangkah dan menantang dunia.

Teringat, saat pertama kali berjumpa, kau tampak begitu asing. Lalu ketika bersalaman denganmu aku ingin segara henggang rasanya. Berkali-kali aku menghindari pertemuan denganmu. Tak jarang perasaan tak nyaman menyelimuti saat melangkahkan kaki menuju tempatmu. Tapi ada suatu rasa yang kala itu sulit kuterjemahkan. Membuatku melawan berbagai ketidaknyamanan. Hingga berujung pada rindu. Mengakibatkan kecanduan yang tak berkesudahan. Mendorongku menjadi bagian darimu, kita, dan cinta.

Kau bukan persinggahan, namun rumah untukku pulang. Kau bukan batu loncatan, tapi batu besar yang menghadang segala kecongkangkanku.

Teruntukmu yang menanamkan benih dandelion hingga menyebar tanpa pilih kasih. Lalu dengan "suluah" kau menerangi semesta. Kemudian melahirkan generasi-generasi hebat.

Untukmu yang tak membunuhku sebelum berkembang. Membiarkanku belajar merangkak, berdiri, berjalan, hingga berlari mengenali dunia.

Kepadamu yang telah membesarkanku dengan tulus. Membagi semua hal yang kau miliki. Menyuapi ku dengan ilmu dan mengajariku menarikan pena di atas kertas dan jari di atas keyboard.

Padamu segala pengharapanku menjadi nyata. Hingga aku percaya diri menghadapi dunia. Berdiri dengan kaki sendiri.

Ya kamu. Cinta, rindu, dan rumah untuk kupulang. Begitulah kami biasa menyebutmu. Kau bukanlah benda, tapi kami memperlakukanmu sehidup-hidupnya. Menjadikanmu hidup di antara kami. Menyebut semua adalah kata ganti darimu. Namamu kami gunakan untuk semua identitasmu. Seolah itu adalah bagian dari tubuhmu. Singkatnya kami memanggilmu Ganto.

Ialah organisasi mahasiswa di Universitas Negeri Padang yang bergerak di bidang jurnalistik. Surat Kabar Kampus Ganto lengkapnya. Yang membuatku penasaran dan memilih berlayar di sana. Sempat membuatku terombang-ambing. Sampai pada saatnya aku bisa menyesuaikan diri.

Terima kasih untuk segalanya. Kau membesarkanku dengan sangat baik. Tak pilih kasih. Tak pilih rupa.

Mei, tahunmu kembali berulang. Tak ada tanggal pasti. Karena pada semua tanggal di bulan ini adalah hari lahirmu. Dan hari ini dipilihlah untuk memperingatinya. Sudah 27 tahun masamu. Pada ulang tahun 26-mu aku masih berdiri di situ. Kali ini kukirimkan doa mewakili kehadiranku. Sambut ia dengan baik ya? Seramah kau memperlakukan aku, saudaraku, dan mereka yang lainnya.

Selayaknya doa pada umumnya, aku berharap yang terbaik untukmu. Dengan bertambahnya angkamu semoga semakin menguatkan para awak menerjang angin dan badai. Maju melawan ketidakbenaran. Dan menyalakkan aspirasi bersama. Semakin tahun tentunya kau harus menjadi lebih baik lagi. Memantaskan diri dengan segala keadaan tapi tak menghancurkan idealisme kita.

Padamu ada tiga orang saudaraku. Satu proses kelahiran denganku. Sepersusuan dan sepermainan denganku. Mereka tiang penyangga segala hal kini. Orang-orang hebat yang memilih mengabdi lagi tahun ini. Banyak hal yang ingin kudengar. Bagaimana mereka dan regenerasi bersamamu akhir-akhir ini. Terkadang aku cemburu pada mereka yang masih berada dalam kehangatanmu. Aku selalu mengepoimu. Mengamati dengan bahagia kalian tumbuh mekar dengan indah. Aku percaya, kalian adalah pendongkrak kejayaan.

Aku ingin pulang. :D

2 komentar: